Vaginitis
- Infeksi pada vagina yang biasanya menyebabkan keluarnya cairan dari vagina yang berbau dan menimbulkan ketidak nyamanan.
- Disebabkan oleh berbagai jenis bakteri (bakteri gonorrhea, chlamydia) atau jamur.
- Juga dapat disebabkan oleh berbagai bakteri tidak berbahaya yang memang menetap pada vagina.
- Dapat diselidiki dengan meneliti cairan vagina tersebut dengan mikroskop.
- Pada umumnya dapat disembuhkan dengan obat yang tepat sesuai dengan penyebabnya.
Vaginitas
adalah peradangan yang terjadi karena perubahan keseimbangan normal bakteri
yang hidup disana. Tanda atau gejala paling umum adalah munculnya cairan yang
berwarna putih keruh keabuan dan berbusa serta menimbulkan bau kurang sedap.
Vulvitis adalah suatu peradangan pada vulva ( organ kelamin luar wanita ).
Sedang vulvovaginitis adalah peradangan pada vulva dan vagina. Vagina dikatakan
tidak normal apabila jumlah cairan yang keluar sangat banyak, baunya menyengat
atau disertai gatal-gatal dan nyeri. Cairan yang keluar secara tidak normal
memiliki tekstur lebih kental dibandingkan cairan yang normal dan cairan vagina
atau keputihan yang tidak normal cenderung berwarna kuning seperti warna keju,
kuning kehijauan bahkan kemerahan.
Sebenarnya
di dalam vagina terdapat 95 % bakteri baik dan 5 % bakteri jahat atau bakteri
pathogen. Agar ekosisterm di dalam vagina tetap seimbang, dibutuhkan tingkat
keasaman ( pH balance ) pada kisaran 3,8 – 4,2. Dengan tingkat keasaman
tersebut, laktobasilus akan subur dan bakteri pathogen mati.
Infeksi
vagina karena bakteri cenderung mengeluarkan cairan berwarna putih, abu-abu
atau keruh kekuningan dan berbau anyir/amis. Setelah melakukan aktivitas
seksual dan kemudian mencuci vagina dengan sabun biasa, bau cairannya semakin
menyengat karena terjadi penurunan keasaman vagina sehingga bakteri semakin
banyak yang tumbuh.
Vulva
( organ kelamin luar wanita ) terasa agak gatal dan mengalami iritasi. Infeksi
jamur menyebabkan gatal-gatal sedang sampai hebat dan rasa terbakar pada vulva
dan vagina. Kulit tampak merah dan terasa kasar. Infeksi ini cenderung berulang
pada wanita yang memiliki penyakit diabetes dan wanita yang mengkonsumsi antibiotik.
Infeksi karena trichomonas vaginalis menghasilkan cairan berbusa yang berwarna
putih, hijau keabuan atau kekuningan dengan bau yang tidak sedap.
Infeksi
atau gejala dari tanda-tanda keputihan yang tidak normal haruslah menjadi
perhatian anda dalam menjaga kebersihan dan kesehatan organ kewanitaan dari
segala bentuk penyebaran penyakit. Karena infeksi pada vagina tidak disebabkan
oleh virus atau jamur saja, infeksi pada vagina juga disebabkan dari pola hidup
manusia yang tidak sehat, riwayat penyakit, sedang menjalani proses penyembuhan
dengan obat-obat medis. Jika sampai terdapat luka terbuka tanpa rasa nyeri
disebabkan oleh kanker atau sifilis. Jangan lupa kutu kemaluan atau kuman-kuman
yang berada disekitar kemaluan anda juga dapat menyebabkan gatal-gatal di
daerah vulva.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar